Home » » 5 Kriteria Pemimpin Masa Depan Rakyat Indonesia!

5 Kriteria Pemimpin Masa Depan Rakyat Indonesia!

Sembari menyeruput kopi malam hari, izinkan kami untuk berbagi ya  

Dalam kesempatan kali ini, kami akan mengangkat satu tema yang kadang ramai diperbincangkan, kadang sepi, namun selalu dekat dengan kehidupan kita masing-masing. 

Kriteria Pemimpin!


Dan lebih khusus lagi, kriteria pemimpin ideal untuk Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang. Namun, poin poin tersebut ideal juga lho untuk kita-kita yang mau belajar untuk menjadi seorang pemimpin, entah itu pemimpin dalam kelas, dalam organisasi, dalam masyarakat, atau mungkin pemimpin keluarga *tsaahh* 

Mari langsung kita simak saja gan! *meluncur ke TKP*

 1. Resiliensi


Resiliensi adalah kemampuan individu untuk tetap teguh dalam situasi sulit. Contohnya adalah ketika kita dibombardir oleh berbagai macam permasalahan, kita mampu untuk tetap fokus menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut tanpa menyerah. Resiliensi.



2. Gaining Commitment


Lebih mudah jika dibilang mengumpulkan pasukan yang komit untuk mendukungnya, merealisasikan rencana yang telah disusun. Bagi seorang pemimpin hal ini sangat diperlukan, karena cita-cita yang baik tidak akan menjadi nyata tanpa bantuan banyak pihak sebagai penyokongnya. Disamping itu, apalah arti pemimpin tanpa ada yang dipimpun bukan?



3. Initiating Action


Tak perlu menunggu lama bagi seorang pemimpin untuk bergerak lebih dulu. Tanpa banyak bicara, tanpa banyak waktu terbuang, pemimpin yang baik akan gesit dalam mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.



4. Motivation


Tak lupa, motivasi yang tinggi harus ada dalam jajaran kriteria seorang pemimpin. Pernahkah terbayang oleh kita jika Bung Besar kita, Bung Karno, berorasi di antara jutaan masyarakat namun tanpa sedikitpun motivasi. Mungkin api atau bahkan percikannya pun tak cukup untuk membakar pendengar yang sudah hadir. 



5. Adaptability


Kemampuan adaptasi merupakan salah satu kriteria yang cukup penting dan berkaitan dengan poin-poin sebelumnya. Seorang pemimpin merupakan seseorang yang diproyeksikan akan berdiplomasi dengan banyak pihak. Bahasa, budaya, cara bertegur sapa, dan beberapa hal lain adalah contoh termudah untuk seseorang belajar beradaptasi. Ketika kita sulit untuk beradaptasi, masihkah mungkin untuk berdiplomasi dan memenangkan kepentingan kita bersama rakyat yang kita pimpin? 



Nah, kriteria-kriteria di atas merupakan kriteria esensial yang secara umum harus dimiliki seorang pemimpin. Namun untuk di Indonesia, kita memiliki satu poin penting tambahan. Apa sih poinnya?

Indonesia merupakan negara yang sangat bhinneka. Memilik ragam suku dan budaya yang berbeda-beda. Memiliki bahasa yang sangat kaya. Kebiasaan turun temurun yang sangat banyak variasinya. Dan banyak keragaman lain yang sangat unik dan membedakan kita dari negara lain, bahkan negara tetangga kita sendiri. Oleh karena itu, poin tambahan yang harus dimiliki oleh pemimpin masa depan kita adalah'pemahaman akar rumput'. 

Apa sih pemahaman akar rumput atau grassroot understanding itu?
Istilah tersebut memiliki arti pemahaman menyeluruh atas situasi yang ada pada di dalam negara tempat seseorang tinggal. Pernahkah terbayang (atau terlihat?) jika kita memiliki pimpinan yang tidak paham mengenai apa yang dipimpin?

Mari kita ambil contoh dalam lingkup desa. Ada sebuah desa yang kaya akan hasil taninya. Tanahnya subur, hutannya memiliki keanekaan hayati yang luas, dan rakyatnya memiliki keterampilan mendalam dalam merajut kain yang sangat khas. Namun, sang kepala tidak paham itu semua dan memimpin desa dengan referensi dari desa lain atau bahkan negara lain yang memiliki kekayaan di sisi lain. Terbayang hasilnya bukan? Seluruh sumber daya, baik manusia atau alam akan sia sia dan tak berdaya tertutupi oleh hal lain yang bukan merupakan sumber keunikan desa tersebut. 


 Sama halnya dengan sebuah negara. Tanpa pemahaman yang baik akan kebhinekaan yang ada, seorang pemimpin akan membawa bahtera ini ke arah lain dari keberdayaan masyarakat itu sendiri

via

0 comments:

Post a Comment